Sunday, March 10, 2013

Kuman Pada Gigi Busuk Sebabkan Keguguran (Abortus)

illustrasi
JANGAN pernah sepelekan permasalahan pada rongga mulut, seperti gigi busuk dan sisa akar gigi yang tidak dicabut, kerena dapat berdampak sistemik pada bagian tubuh lainnya, seperti gatal pada kulit, gatal-gatal pada mata, kemudian bisa menimbulkan penyakit jantung, bahkan beberapa dari kuman yang dapat menyebabkan abortus (keguguran).

"Gigi busuk itu kalau nggak dicabut-cabut setiap harinya akan memproduksi kuman, dan itu setiap hari kita telan yang ikut menempel pada makanan," ucap
drg Anita Purwanti, Minggu (10/03/13), di Medan.

Dikatakan drg Anita, bila ada pasien yang mengalami gatal-gatal di kulit, sebaiknya diperiksa ke dokter.

"Makanya, bagi orang-orang yang ingin operasi jantung diharuskan untuk membersihkan gigi dan rongga mulut, sehingga, setelah operasi selesai tidak ada lagi kuman-kuman yang masuk," ujarnya.

Namun periksa kadar gula sebelum mencabut gigi itu sangat penting dilakukan.  Apabila kadar gulanya di atas 200, maka gigi tidak dapat dicabut.

"Di bagian gigi itu kan banyak terdapat pembulu darah, kondisi kadar gula itu pasti manis, dan makanan kuman itu sifatnya yang manis-manis dan ia pasti tidak akan sembuh-sembuh, karena infeksinya berada di wilayah Gangrin," ucapnya.


Jadi melakukan pencabutan gigi pada orang dengan diabetes lebih berisiko. Untuk itu diperlukan perawatan sedini mungkin.

"Kalau giginya sudah goyang atau Gangren, maka giginya jangan cepat dicabut, tetapi dilakukan perawatan saluran akar, dimana gigi itu dibersihkan, kemudian ditambal, karena jika gigi itu dibiarkan mati maka akan terjadi abses. Jadi lebih baik dirawat agar tidak terjadi infeksi dari kuman-kuman yang menumpuk pada gigi yang mati tadi," jelas Anita.

Perawatan itu bisa memakan empat sampai lima kali kunjungan dalam sebulan. Selain bau nafas, faktor lain untuk mengetahui seseorang tersebut terkena diabetes melalui rongga mulut, adalah banyaknya gigi yang goyang, kemudian berubah warna dari putih menjadi coklat dan hitam, atau bisa juga nanti terjadi pembengkakan pada gusi. 


"Kalau gusi sudah bengkak, biasanya orang dengan diabetes malas untuk menyikat gigi, karena takut berdarah, kalau sudah keluar darah, infeksi akhirnya gigi yang ada digusi tersebut bisa mati," ujar drg Anita. 

Illustrasi
Untuk itu, tindakan prefentif yang harus dilakukan adalah melakukan pengontrolan gula darah. Selain itu, untuk kasus pada gigi goyang, apalagi pasien masih muda, maka akan diusahakan untuk gigi tidak dicabut, tetapi dilakukan perawatan dengan jalan sprinting.
 
"Rongga mulut itu kan biasa disebut local infection atau pusatnya infeksi, nah kita makan sehari-hari itu banyak mengandung karbohidrat dan gula, dan itu menempel di gigi terus jika tidak dibersihkan, maka bisa terbentuk kuman. Sedangkan di gigi itu banyak terdapat pembuluh darah, sementara kadar gula kita tinggi, dan kuman itu paling senang dengan makanan yang manis-manis," tandasnya. (sbr)